Teman Blog Tintahatiku

21 November 2010

warga waja negara malaysia


Lewat kelmarin bersenja kelabu,
Gempar di dada akhbar berlapis tebal,
Dihambur segala kata benar dan dusta,
Riuh pembaca berita yang bercerita,
Seisi dunia tertanya sangka.

Di mana petualangnya bangsa,
Di mana jejaknya sengketa,
Di mana alurnya rusuhan tercipta,
Hingga melarat ke hujung muara,
Hingga nyawa korban merata,
Dan kita berbuat apa,
Hanya melihat dan mendengarkannya.

Angkara siapa melulu tindak,
Angkara siapa berbulu pijak,
Angkara siapa berpecah berpuak,
Angkara siapa bertikam bertetak,
Angkara siapa damainya retak,
Angkara manusia yang bengis berkapak,
Tidak bersantun dengan masyarakat,
Begitulah boleh diibarat,

Ayuh kita kikiskan parut-parut sengsara,
Bangkit dari geluman pedih dalam bara,
Kita himpunkan debu-debu bahagia,
Dari sisa-sisa sangka dan cebis-cebis nista,
Tanah air ini terlalu indah untuk ditirani,

Kambuskan iri yang bersepah merata,
Cantaskan dendam dangkal tuju tanpa teraju,
Atau cakap-cakap kosong isinya sampah melimpah,
Kita tak runtuh dek bersatu walau diterjah bertalu,
Kita tak tumbang dek padu walau di tendang terajang,
Semangat menyala serentak maju,
Derap raksasa tenaga berganda,
Kaki dan tangannya sama mara,
Akal perdana mengatur cara,
Hati nurani setia bertapa,
Bersama bangsa menerajui dunia,
Warga waja negara malaysia.


koleksi puisi aku untuk sejuta puisi satu malaysia

No comments:

Search This Blog