pedoman buat semua

Hebat pena berkata,

Rancaknya bicara tinta,

Tentang alam,

Tentang manusia.

Tentang luka pada muka yang indah,

Tentang nanah pada hati yang gundah,

Memang dah lumrah.

Andainya bisa,

Di mana gunung bertaburan ingin di kaut rapat,

Di mana lautan melimpah ingin ditogok lahap,

Akhirnya, Yang tinggal hanya deru yang sayu,

Berbisik tentang pilu.

Duduk sendiri di sini,

Aku melihat segala yang berlalu,

Ke kanan Ke kiri,

Bagaikan makhluk dari planet asing,

Tiada mengenal,

Bahasanya banyak bising,

Tidak aku mengerti.

Semuanya seakan bercanggah,

Semuanya seakan bertelingkah,

Semuanya hendak menunjuk gagah,

Siapa yang harus mengalah?

Masih lagi aku sendiri,

Siang hampir dilingkup senja,

Manusia seakan lupa,

Kaki yang melangkah di bumi yang sama,

Walau arahnya berbeza,

Kerana itulah yang tersuara,

Kehendak sama harus dicakna,

Pedomannya satu untuk semua,

Satu malaysia kita bersama.

koleksi puisi aku untuk sejuta puisi satu malaysia