Teman Blog Tintahatiku

15 January 2012

buat sekalian teman


teman sekalian,
kira semalam ada sebatas waktu kita sama bercanda tawa,
kenangkanlah andai ada rindu bertamu
kira semalam ada segaris luka oleh khilaf tak semena,
maafkanlah sebelum perjalanan ini terbawa jauh
setelah berakhirnya episod perjuangan di bumi murabbi ini
sebelum langkahku pulang menggalas sejuta kenangan
biar aku nukilkan sebaris rasa buat tatapan sama
beginilah suratan atas kehendak takdir Ilahi
pertemuan dan persahabatan adalah anugerah bagiku
suka duka adalah pengalaman yang tak terbeli oleh sesiapa
perpisahan sewaktu cuma juga adalah ketentuanNya
bagi satu permulaan baharu untuk kita...
semoga baik-baik sahaja ya sahabat
semoga percaturanNya menemukan kita di persimpangan kelak.

hasmad daud
UPSI Tanjung Malim,
15 Jan 2012

12 January 2012

fajar jingga

riuh sepi yang melewati hari
di sini aku kan selalu fajar meski mentari tinggi
hening dingin subuh seperti jua tahu
apalagi jingga yang mewarna bumi seakan restu
tiap bingkisan hati adalah tutur yang tak bernada
tetapi itulah suara fajar

datang dan pergi tidak hilang ertinya

ketika waktu menjemput lalu
kembara kuteruskan membawa rindu
ke benua mana pun kulintasi
tak ada sempadannya dalam mimpi yang kujelajahi

dan kelmarin ada canda tawa

kubawa bersama bunga-bunga mesra
kira semalam ada tangis hiba
kusimpan abadi kekasih hati
dan sebaris namamu takkan pernah terkubur
dalam bait aksara emasku, utuhnya menjadi saksi

ucapku tak memadai

rasa ini selalu memuji
kasihku sejati
tintaku sejuta erti...

fajar jingga

12 jan 12

04 January 2012

buat teman seperjuangan

seumpama waktu yang hampir mendekat untuk mengucap
kisah-kisah kelmarin seakan jenazah yang terusung menurun tangga
selama masa berkelana dalam suka dan duka yang bersilih
banyak senda tawa apalagi kerut masam selisih
di kesempitan lereng perbukitan cita yang beranjau
telah kita sempurnakan sebuah perjalanan bekalan hari depan

kiranya semalam pertama kupandangi manis senyum memesrai hati
meski pernah ada terik rasa membahang dalam ketika dan suasana
renyaikanlah keampunan sesama di perbatasan ketidaksempurnaan
damaikanlah setiap surai langkah yang merenda amanat dan wasiat
bawalah kuntum rindu pulang dari perdu subur yang kita bajai
semoga kelak andai persimpangan kita bertembung
bersambut salam bersapa khabar....

p/s: selamat maju jaya buat semua rakan-rakan...
hasmad daud-040112

03 January 2012

potret rindu

di taman aksara berbunga mekar ini
aku pengelana setia yang menghirup harum kasturi
warna-warni kelopak manisnya larut dalam tatapanku
menjadi sebati dalam deburan rasa

fitrah perindu seperti aku
setiap deru bayu yang menyebut-menyebut
dalam setiap untaian waktu yang berbisik-bisik
meski sepatah cuma
aku bisa tahu sebesar apa rahsia yang mengungkap

ini tentang rembulan yang kupuja siang malam hariku
lalu kubingkaikan saat ia penuh mengambang
menjadi potret terindah
buat gantungan di kamar hati
sebagai tatapan kala rindu saat bulan menyabit

saat ini biar kujernihkan debur rindu pada riak jelaga hitam
biar menjadi wajah tenang di muka telaga
yang tak terugah oleh jurai ilalang yang luyut...

02 January 2012

episod mimpiku..

anggun jingga mempesona senja,
semerbak rindu menerpa,
kutatap cerah mega berkaca

perahu waktu tetap saja luncur membelah riak gusar
lelalang ugah di arus keruh merunduk lalu
tak teranjak perdu meski luyut jauh dibawa hanyut
cumalah selut menempel tak terbasuh oleh renyai luka merah

sekilas pelangi membingkai di kaki langit
rabak jua dicakar waktu
kesalku potret indah semusim hanya
tergantung di dinding hati rawan berjelaga
tak terlewati saat gusar diantam guruh yang menjerkah

masih tetap manis luka tersenyum
masih tetap indah pedih yang berbunga
kuelus harap dalam lelap di tikar senda yang teranyam rapi
biar mimpiku dalam episod yang seperti...

01 January 2012

nafas dan anugerah

gebar bertulis segala isi debar dan bugar
dari nada dan atur kata ketar-ketar
menjadi akhbar semalam yang selembar
titik tintaku yang takkan tertukar
rapi tersusun untukku lipat menjelang fajar

di dinding ini segala tercatat
patah-patah aksara membukit
hingga angkasa ke pasak bumi
dari jelaga hitam yang mengepung hati
sewarna pelangi yang terbit membingkai wajah langit
sebening malam suram merajut mimpi
bingit cengkerik memekik dalam teriak pedih
dan titis-titis jernih yang kuriba sepanjang waktu...

sebentar tadi
suaraku terbawa angin ke samudera sana
esakku pulang berwajah sayu
lembayung lirih bersenandung
runduk angan meninggi ke tampuk hati
diam-diam memujuk rajuk dalam hilai
sayup-sayup tenggelam dan pergi...

renyai rintih tak bertasbih lagi
jingga fajarku menjadi nafas dan anugerah
permulaan yang harus diperindah.

010112
fajar jingga
tanjong malim

Search This Blog