Teman Blog Tintahatiku

11 August 2010

untuk ayah


embun pagi memutih
sejernih sinar mata
kelibat yang menjerat aku untuk menatap
adakalanya buat aku sebak

dulunya tiada aku mengenal
erti kasih dan sayang
tiada juga aku hargakan
erti kepayahan

aku rindukan pelukan
dan usapan 
serta ciuman di dahi ini
yang membawa aku ke daerah hiba
terasa indahnya
limpahan kasih itu
meruntun titis syahdu
tika rajukku sendiri
aku yang tak peduli hatimu saat itu
derhakanya aku menolak fitrah anak
aku hanya mampu membisikkan
maafkan aku ayah...
hati ini sadis ini merayu
melolong aku meronta
namun bisu

maafkan aku duhai ayah
jika suatu waktu dulu 
tidak kutahu nilai kasihmu

terima kasih ayah...
tiap titip katamu
tersemat padat 
yang selamanya aku ingat

pernah juga suatu masa itu
sebuah syair engkau dendangkan
untuk pedoman kami
indah sungguh liriknya


di riba ini
pernah kau bersandar
menahan sakit dan perit
aku menahan sebak dan air mata
kutatap lembut pada kedut wajahmu
banyak rahsia yang terpendam
tahu benar akan lakumu
tiada pernah menyakiti
cinta mu itu tidak terperi
akan kudakap erat
selamanya 
tiada pemisah dunia dan akhirat
kerna aku adalah anak.....

110810

Search This Blog