Teman Blog Tintahatiku

13 December 2011

aku tetap diriku


setiap tuturmu larut dalam bulir darahku yang mengalir
disetiap detak jantungku adalah nafas yang kuusung
di setiap denyut nadiku jua menjunjung adrenalin yang gementar
dan puisi menjadi kedamaian bagiku 

mungkin janggal bagimu
tuturku tak senada 
bicaraku tak seirama
namun aku lebih tahu akan bahasa diriku
yang sengaja kuputarkan agar tidak kau mengerti
kerana hasratnya mungkin tidak kau senangi

menjadi kebiasaan padaku 
ketika tatapan aneh merayap 
meski dalam jaga atau lelapku
ada jengkel terpamer pada raut wajah
ada bisik sumbing mencuit rasa
namun aku lebih tahu akan diriku
yang sengaja kubutakan dan kupekakkan
kerana tidak ada sempurnanya antara kita

tika mentari senja merenangi lautan ke ufuk barat
seraut wajah gusar tidak pernah kau tatapi
sedang selalu kubiaskan secalit mimpi
bekalan mengharung gelap malam
yang kau takkan pernah tahu
esak tangisku yang tenggelam dalam desir ombak
kerana aku tetap diriku...

02 November 2011

penyangak cinta

 separuh jiwaku pulang....
yang tinggal jasad dan hela nafas yang masih panjang
sabar ya... 

Tuhan pinjamkan lagi degup nadi seperti semalam
serasa remuk temulang menjunjung seabad rindu
lena menjadi medan layarku jalani dendam sezaman
jaga menjadi daerah pincang melunas lara terhukum 

syurgaku...
esok ku kan kembali menyusur mimpi sesudah gema lantang
siaplah menyambut dakapan dari perantauan
kuingin berhutang kasih lagi, ya bonda
kumahu berhutang senyum lagi, ya ayah
biar malaikat terus mencatat hingga tutup naskah perhitungan
biar kuterkelar oleh hutang itu di pangku kalian
sungguh, tak terbayar oleh ku, penyangak cinta!

kupulang esok, tunggu ya!

25 October 2011

tesis oh tesis


henyak terduduk
sila dan riba bersepah
seakan belatuk jemari laju mengetuk
ke kiri ke kanan bermundar mandir
butir-butir huruf terhafal rapi
tak menatap pun bisa tahu
letaknya di sudut antara sepuluh jari
ahhh... tercabut satu???
belum dicampur helai rambut yang gugur
belum juga didarab keluh kesah
lirih bersenandung melimpahi ruang kamar
lena pun dalam nadi yang berabjad
tak mampu kuterjemahkan...
sabarlah...
itulah keringat menempa aksara emas
pemiliknya adalah namaku...

selamat menyiapkan tesis :)

hadirmu takdirku


tidak pada yang bernama kekasih
tidak juga pada yang kusebut cinta
pemiliknya yang menguasai jiwa
usah bertanya mengapa tandus batas rasa yang ada
desir angin tak membawa khabar pun
rajuk mentari di ufuk barat tak memberi pesan
rekah gundah yang berdarah
semilir menyapa kurasa pedih
tak terubati oleh janji dan manis bicara
hatiku tak pernah mati
meski serasa putus jantungku
luruh yang tak berderap
ku yakin hentianku bukan di sini
hadirmu adalah takdir hidupku
dan pergimu ketentuanNya bagiku...

gugup malam

tiba senja, gugup kujalani malam
siang tadi masih tak sempurna kulalui
bersungguh juga kuhimpun doa dalam redha
tiris jua dalam prasangka
barangkali aku terlupa
iblis sedang mengajarku menjadi pendusta
lewat kumengerti Dia lebih tahu tiap denyut nadi ini milikNya
ampuni aku....

22 October 2011

si merbah hutan


rona senja merekah di langit petang,
semalu tersipu dipuput bayu rindu,
helai-helai dandelion pun berpesta ria
hei... si merbah hutan,
biar kuhantarmu pulang
nah, kukirim jerami ini
jalin utuh mahligaimu di sana
jangan jatuh lagi
kerna malam terlalu hitam untukku tunjukkan jalan.

19 September 2011

tidurlah sayang

bukan mimpi ketika hadirmu
dalam nyata telah pun ku merasa
wujudnya diam-diam
benar kuakui
ku tak mampu menipu diri
setelah jatuhku dari hati yang luruh
dan ku pilih ditelapak kasihmu


jalan-jalan semakin riuh
sebening malam yang menutup
pun tak terlenyap bayang
ada rasa yang menikam


tidurlah hatiku
biar berjuta bintang mengerling
anggap saja bunga-bunga yang bertabur
menghias gelita jiwa
biar tak bercahaya
biar tak mengenal rupa
begitu lebih indah!


tidurlah sayang
selamat malam.

12 August 2011

pemilik cinta

ketika cinta bergelayut di hatimu... 
sedarkan diri dan seluruh jiwamu 
tentang duri yang tersembunyi agar kau tahu, 
andai suatu saat kau terluka, 
itulah cinta yang sedang menguji akal dan kekuatan hatimu. 
sekuat mana cintamu adalah sekuat hatimu 
yang menyatakan cinta adalah hati yang mencintai... 
bukan hati yang dicintai... 
ia tak mengenal budi, janji atau erti... 
tetapi mengenal apa di hatimu 
meski cuba kau sembunyikan dari dirimu sendiri... 
pulanglah kepada pemilik cinta yang satu 
kerana cinta setiap insan adalah percaturan dari-Nya 
yang lebih mengetahui setiapnya.

15 May 2011

cikgu


Dari saat pertama
Langkah kaki masih gusar

patah pertama meniti dibibir
Tatkala aku mengenal ungkapan ‘cikgu’
Besar cita kugenggam
Tinggi hasrat kupasang
Luas angan kubentang
Kerna aku punya impian  

berdiri di hadapan
Memegang sebatang kapur putih
menulis tanpa buku
Bertutur nada tersusun
Membibit kemesraan

Pada hati kecil aku berkata
tulusnya ‘cikgu’ penuh senyuman
Mudah ajarnya aku terima
Bukan kerana wajah
Tetapi luhur hatinya memikat jiwa…

Sedang aku membilang usia
Langkah mula berwarna
Semakin hari meniti rasa
Mula saatnya mengenal dunia
‘cikgu’ terus mengadun rahsia
Mengelus jiwa remaja
Agar tidak tercetus gelora
Kerna anak-anak di hadapannya
Bukan lagi anak kecil
yang meratah ketulusan
hingga rasa meracuni jiwa
Namun sabar melingkari

 bicara dan gurau senda
memikat si jiwa remaja anak didiknya
Biar  terus mesra berbunga
Biar senang ajaran diterima
Kerna sopan tuturnya
Kerna lembut lakunya
Kerna manis senyumnya
Kerna bijak caranya
bukan menjeling dengan garang
Melihat mata-mata ketakutan

Bukan bahasa tutur yang tajam
Bukan jelingan yang mengundang tohmahan
Bukan rotan yang membekas dendam…

Itulah kehidupan ‘cikgu’
Yang arif menimbang rasa
yang tahu mengesan nada
 yang bijak mengatur bicara
yang tulus mendidik anak bangsa

teringat kata budiman
kasih ibu sampai ke syurga
kasih ayah membawa bahagia
kasih guru hingga berjaya…


hasmad 12oktober2008

p/s: sungguh tak sangka, kini aku turut dipanggil sebagai 'cikgu'.... walaupun baru sahaja menjalani latihan mengajar di sekolah...

11 May 2011

jalanku

segugus waktu adalah makna
sejambak senyum adalah budi
sekuntum hati adalah tekad
hari-hari yang berlalu adalah serangkum nyawa
ada pertarungan
antara rela dan paksa
tetap jua melangkah
di bahu terhimpun segala amanat dan wasiat


di sini ada simpang
antara perjalanan pergi dan pulang
langkah seribu ranjau bercabang
berjuta warna bersilang
dalam gusar yang berperang
itulah pengalaman sepanjang jalan.


10 mei 2011

p/s: sempena menyambut hari guru, tiba-tiba guru senior lelaki membuat permintaan (mengenakan cikgu praktikal kot) utk membuat persembahan secara spontan. maka kami menyahut cabaran dengan penuh rasa gementar, segan dan silu...ahaks.... sajak ini dideklamasikan... sebenarnya sajak ni aku buat sempena masuk praktikal...iaitu pada hari kedua... sebagai catatan perjalanan hidup ke arah yang lebih mendewasakan.... ape pun, SMK Sungai Koyan adalah sebuah sekolah pertama dan dan kali pertama diraikan... anyway, SELAMAT HARI GURU untuk semua warga pendidik...

19 April 2011

061006


seharusnya aku tiada
tak pernah hadir dalam hidup kalian
jangan pernah wujud barang sedetik rasa

jangan pernah mengaku cinta
jangan pernah menyata sayang
jangan pernah mengungkap janji
kerna aku tidak tahu menghargai!


kususuri jejakmu
berbunga indah mengiringi langkah
terpaku sendiri
Tuhan telah mengirim pesan
dalam lena yang terjaga
hadirmu bersama bahagia
membuat aku cemburu
harus kuakur
itulah kamu yang pernah kulukai!

aku yang terlalu memuja cinta
rupanya sesat dalam ilusi sendiri
umpama hidup yang remuk tercincang 
hingga tidak lagi ku mengenal 
mana hati... 
mana jantung...
mana rindu... 
mana cinta... 
mana kekasih... 
mana segala yang kupuja kelmarin... 

aku runtuh di belukar duri sendiri 
hingga aku rebah meratap sujudku
nadi pun mengensot membawa nyawa 

Ya Tuhan,
aku tidak mengenal diri
benci kian meracun hati
mungkin sampai aku mati
tak ku kenal cinta sejati.

12 March 2011

nyawa hidupku- Ada Band

Angin malam berhebus lirih dingin menyapa
Coba merasakan semilir kehadiranmu
Coba kutanya cinta kemana arah dan tujuannya
Bila memang berpisah mengapa maut yang pisahkan

Aku memujimu hingga jauh
Terdengar syahdu ke angkasa
Rintihan hatiku memanggilku
Dapatkah kau dengar nyawa hidupku

Runtuh jiwa ragaku hancur berkeping-keping

Kaki dan tangan tiada berpijak di bumi lagi
Kau menelanjangi diriku selalu lewat indahnya
Peluk kasih merangkul yang membelenggu
Yang kini meninggalkanku



p/s: sebuah lagu dituju kepadaku... Thanks *__*

11 March 2011

diksi dari seberang ii

" SAJAK INI BUATMU JINGGA "














jingga,sajak ini buatmu
rangkuman kisah sebab bagiku kaulah puisi yg terbisik 

lewati deru malam dalam renungku terbelenggu
bukankah engkau yg selalu menatapi bayangku diseberang pintu ?
bermadah lewat syair itu hingga senja hari dan ...
aku pun hanyalah pengelana yg senantiasa menuliskan desah nafas 

demi lirih swaraku sendiri yang bergema 
senantiasa lewati gugusan bukit 
yang kemudian merangkum smua tatapmu dilembah tersembunyi.
saat terlewati tengah malam itu
dan ketika langkahku tersesat disetapak lalu,
hanya kembali pulang dipintumu hingga terbasuh luka serta daki perjalanan itu
namun pernahkah engkau tahu jingga ??
distiap bukit serta lembah yang terlintasi
telah aku semai rindu itu dalam swarna pelangi.
sebab kelak ktika usia telah lelah menepi 

dan kaki ini tak kuasa lagi mendaki ,
mungkin masih jelas kusaksikan binar binar pelangi 

saat senja lewat sayap sayap lenggang enggang pulang kesarang .
dan dalam gelisah kantukku itu

engkau akan tetap anggun dalam bayangku diayunan itu .......

( jingga, sebuah ayunan itu telah cukup mewakili dalam kisah kasih tak sampai ini ) 



p/s: sungguh, rasa ini terjunjung!

09 March 2011

diksi dari seberang

lantas kuabadikan titipan dari samudera sana yang menyinggah semalam bersama sejahtera tutur dan puisinya... dan di sepanjang pantai hatiku adalah perkarangan rindu yang diusik semilir kasihnya... tuntas merelakan aku terus di ayunan itu menghadap gelora laut yang tahu erti perbicaraan dan kisah-kisah terindah kerna di situ juga aku riuh bercerita padanya dalam bahasa rinduku... remah menjingga melewati senja adakalanya mengajak aku pulang namun aku tetap jua menatap deru-deru yang berkejaran menyampai pesan dari seberang.... dan aku pun tetap jua bersimpuh di situ meski rintik gerimis menghujani.... biarlah aku terus berseloka dan berdiksi dalam sejambak metafora biru dari seberang...



sepanjang malam aku berdiri diseberang ayunanmu ,
mencuba menangkap sgala rahasiamu tersembunyi
dipantai itu senjapun mulai turun tanah
bias senja meningkah gelombang menepi
" mungkin hingga saat ini rahasia hati diayunanmu belum tuntas aku singgahi "
akupun mencari ,
dipasir pantai anganku membimbing jemarimu ,
kita tlah tulis berdua dipasir itu : tentang ombak , mega , lalu semilir bayu entah apalagi .
dato, kita ini laksana setegak nyiur,
saling merunduk diantara pantai yang berseberang jauh .......
( namun rindu itu tlah mampu mendekatkan jarak ,sedekat aku tlah genggam jemarimu ditepi ayunanmu )



syukur selalu saya ucap, smoga dato senantiasa berbahagia tiada lagi saya meminta uluran tangan dato dalam kancah perkenalan kemarin telah memberi saya nuansa baru dalam hidup : jingga ,
khabarkan padanya bahwa tetap dia menjadi yg paling berarti saya akan kenang dia dalam diam kembara perjalanan tanpa luka dan pura pura saya sangat sayangi dia. santun ,berbudi bahasa . 



hingga melewati senja tak kudengar swaramu
mungkin satukisah menghalangmu dalam kabut itu menyapaku
sebab mulai fajar kupanggil engkau
diam langit tetap saja menjelaga
namun dalam keremangan rintik gerimis menyadarkan
" biru, disepanjang hayat itu bukankah merasa memiliki lebih
menenteramkan nuranimu ,meski cayaha itu bukan milikmu "
terjebak rasa biduk itu entah kemana menuju sedang langit
selalu sahaja terheran menatapi ,
betapa galau gamang singgah dipetamanan tanpa seseorang memanggil .
( sekejap lagi kantuku menyeret sepi dipembaringan itu hingga pagi lagi tetap kuajak engkau memilah puisi tuk esok hari : terlalu menuntutnya aku padamu ,dato ?! ) 




SEBUAH CATATAN BIRU BUAT JINGGA

JINGGA, 

semalam dalam kabut aku datang kembali keayunan itu menyapanya ,
dengan langkah malu sedang rindu tetap saja bergelayut diayunan itu.
langit senja keemasan biasnya menyentuh alun gelombang menuju bibir pantai, 

Kami melangkah riang dalam canda tawa kanak kanak kami disepanjang garis pantai itu kami saling mengeja cerita masing masing tentang mimipi tentang segala yg terangan , 
kami laksana anak anak dan hidup ini terasa beban lagi JINGGA .
Sesekali aku mencuri pandang ,

legam helaian rambut hitamnya disisi kerudung itu yg selalu menutupi , 
kami berlari laksana anak anak kijang dihutan pedalaman , 
mata kami lebar berkilau menjelma mutiara 
dan jika saja jatuh dari mata itu sepercik tangis maka kami akan menyemaikannya 
dimimpi mimpi kami yang penghabisan yang mungkin kelak 
akan mampu menumbuhkan sejuta sajak yg mungkin mampu engkau urai JINGGA, 
Kami akan saling berbagi dan saling memuji dengan seluruh harapan serta seluruh doa doa 
dan kisah kisah kami ini kelak akan selalu bertiup bersama warna jingga senjamu 
dia akan selalu hidup disepanjang pasir pantai 
dan akan senantiasa akan dikisahkan ketika lelah pengembara menyaksikan jingga warna senjamu
JINGGA, begitu setianya engkau menjadi pendengar atas kisah kisah ini 

namun tetap pintaku sampaikan selalu lewati warna mu 
betapa kasihnya aku padanya, diyunan itu. 

dato terkasih , rindu tak pernah pupus dipantai itu bersama ayunanmu meski hampir rasanya putus harapanku untuk bisa menyapamu kembali kerna jejakmu serasa menjauh : saat ini rindu smakin kekal saja dipantaimu ,yang ketika senja kemarin kucari jejaknya hampir disepanjang batas. bukan rajuk itu atau taksudi namun ktika tak kutemukanmu , ada yg perlahan hilang lalu menjadi tangis disepanjang pantai ,yah dawai ini serasa terlepas dari jenteranya " 


mutu manikam maafmu dato rajuk ini telah menepi, dato berdoa selalu ya smoga kejayaan itu segera termiliki , slamat berjuang dato 

~~>  serangkai diksi ini menemani hariku... meski tidak berwajah... terima kasih

22 February 2011

Bunga-Bunga Cinta

Tak pernah terlintas di benakku
Saat pertama kita bertemu
Sesuatu yang indah tumbuh dalam gundah
Harum dan merekah
Tulus hatimu buka mataku
Tegar jiwamu hapus raguku
Memboncah di hati harapan dan suci
Menyatukan janji

Bunga-bunga cinta indah bersemi
Diantara harap pinta padanya
Tuhan tautkanlah cinta di hati
Berpadu indah dalam mihrab cinta
Tulus hatimu buka mataku
Tegar jiwamu hapus raguku
Memboncah di hati harapan dan suci
Menyatukan janji

Bunga-bunga cinta indah bersemi
Diantara harap pinta padanya
Tuhan tautkanlah cinta di hati
Berpadu indah dalam mihrab cinta

Tak pernah terlintas di benakku
Saat pertama kita bertemu
Sesuatu yang indah tumbuh dalam gundah
Harum dan merekah
Memboncah di hati
Harapan dan suci
Dalam mihrab cinta


by: Dude Harlino & Asmirandah

10 February 2011

highway

.

hidup ini boleh diibaratkan seperti perjalanan di highway!
adakkah anda juga bersetuju dengan pendapat saya???

q*__*p
***********************************************

setiap insan yang sedang dan akan terus menghela nafas di setiap denyut nadi,
tidaklah ia diciptakan Tuhan dengan sia-sia...
dan segala sesuatu perkara yang dihadapkan bahkan setiap detik yang tak pernah terlepas hitungan adalah perjalanan yang harus kita caturi...
juga bagaimana seharusnya kita melihat hidup ini sehari-hari yang menuntut kebijaksanaan, pertimbangan kemanusiaan dan rasa kehambaan dalam menelusuri sebuah perjalanan...

telah juga dibentangkan seluas-luasnya pandangan
yakni pilihan yang terhampar menanti jejak
di situlah manusia mula merubah langkah
kerana Tuhan Maha Pemurah
Dia memberikan segala kesempatan untuk kita nikmati
dan perhitungan dari janji yang satu pun bermula...

begitulah ibaratnya...
perjalanan kita bermula kerana langkah menyusur jejak pilihan yang diberi Tuhan
banyak orang berlumba meraih kemenangan dan keinginan
banyak orang bertebaran mencari arah menuju pilihan
banyak orang berjuta cara berbeza kemahuan
banyak orang bermacam ragam berbagai haluan
banyak orang dalam perjalanan di highway!




15 January 2011

kawan atau lawan?


bukan sekali aku mendengar cemuhan
tapi aku pekakkan saja,

bukan sekali diriku dicanang
tapi aku diamkan saja,

bukan sekali diriku kau pijakkan
tapi aku tundukkan saja,

bukan sehari kau kukenali
tapi telah kubaca hati budimu,

kerna aku bukanlah pelukis dendam
tapi keruh pada wajah itu sedang bercerita
tentang benci dan nafsi

mudahnya bagimu kawan
membakar segala kebaikan
yang jelas telah terpadam
hanya kerana rajuk yang meracun
atau kesumat yang kau perlihatkan!

mungkin nilainya persahabatan
hanya pada senyuman manis yang sekadar terlukis
juga pada senda mesra yang cuma menipu mata
tapi harus kau lihat
pada kesulitan yang menduga
pada kebaikan yang tak ada
pada keperitan yang kau tak rasa!

apakah kau sebenarnya kawan
atau lawan...?

150111

12 January 2011

Maafku tak setanding rajuk hatimu

bila aku berpaling menyorok sekilas pandangan
jangan kau katakan aku menjeling
kerana saat itu mungkin
aku tak mampu menatap 
lirikan yang kau tudingkan


dan bila ketika kau melihat aku menunduk
jangan kau lemparkan tohmah yang karut
kerna saat itu mungkin 
aku tak mampu menghadap
pada kenyataan yang kau lihat


juga bila mana kau melihat aku berlalu
jangan kau ungkapkan sangka melulu
kerna saat itu mungkin
aku tak mampu menyatakan
sejuta perasaan yang bercelaru!


kerna antara kita
tiada siapa pun yang sempurna,
kupohonkan ampun kiranya 
maafku tak setanding rajuk di hatimu.


12 01 11

08 January 2011

bukan diriku-samsons



setelah kupahami
ku bukan yang terbaik
yang ada di hatimu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
tak dapat kusangsikan
ternyata dirinyalah
yang mengerti kamu
bukanlah diriku

kini maafkanlah aku
bila ku menjadi bisu
kepada dirimu

bukan santunku terbungkam
hanya hatiku berbatas
tuk mengerti kamu
maafkanlah aku

reff:
walau kumasih mencintaimu
kuharus meninggalkanmu
kuharus melupakanmu
meski hatiku menyayangimu
nurani membutuhkanmu
kuharus merelakanmu

dan hanyalah dirimu
yang mampu memahamiku
yang dapat mengerti aku

ternyata dirinyalah
yang sanggup menyanjungmu
yang lama menyentuhmu
bukanlah diriku


Search This Blog