embun pagi memutih
sejernih sinar mata
kelibat yang menjerat aku untuk menatap
adakalanya buat aku sebak
dulunya tiada aku mengenal
erti kasih dan sayang
tiada juga aku hargakan
erti kepayahan
aku rindukan pelukan
dan usapan
serta ciuman di dahi ini
yang membawa aku ke daerah hiba
terasa indahnya
limpahan kasih itu
meruntun titis syahdu
tika rajukku sendiri
aku yang tak peduli hatimu saat itu
derhakanya aku menolak fitrah anak
aku hanya mampu membisikkan
maafkan aku ayah...
hati ini sadis ini merayu
melolong aku meronta
namun bisu
maafkan aku duhai ayah
jika suatu waktu dulu
tidak kutahu nilai kasihmu
terima kasih ayah...
tiap titip katamu
tersemat padat
yang selamanya aku ingat
pernah juga suatu masa itu
sebuah syair engkau dendangkan
untuk pedoman kami
indah sungguh liriknya
di riba ini
pernah kau bersandar
menahan sakit dan perit
aku menahan sebak dan air mata
kutatap lembut pada kedut wajahmu
banyak rahsia yang terpendam
tahu benar akan lakumu
tiada pernah menyakiti
cinta mu itu tidak terperi
akan kudakap erat
selamanya
tiada pemisah dunia dan akhirat
kerna aku adalah anak.....
110810
No comments:
Post a Comment